Oleh Humas Perumda Air Minum Tirta Raharja 24 Okt 2018 | Dibaca : 2.580 Kali
Sejumlah wilayah di Kota Cimahi mengalami krisis air selama musim kemarau. Kondisi ini semakin diperparah dengan penurunan kapasitas produksi air PDAM Tirta Raharja sekitar 75 persen. Nana Karmana, selaku Manajer Senior Operasional Teknis PDAM Tirta Raharja, menyatakan bahwa terdapat beberapa daerah di Cimahi yang mengalami krisis air.
"Wilayah yang paling terdampak akibat krisis air kali ini dialami oleh pelanggan di wilayah selatan Kota Cimahi. Terutama di Cibeber dan Leuwigajah," ujarnya saat ditemui di Kantor Pusat PDAM Tirta Raharja Jl. Kolonel Masturi, Cimahi pada hari Selasa tanggal 23 Oktober 2018.
Sebagai langkah antisipasi atas menurunnya debit air ini, PDAM Tirta Raharja melakukan suplai air berupa mobilisasi 10 tangki dengan kapasitas 5.000 liter air per tangki.
"Kami melakukan mobilisasi tanki karena wilayah itu tidak terjangkau dengan kapasitas 5.000 liter dengan pipa dari perusahaan kami," tambah Nana.
Selain itu, pihak PDAM Tirta Raharja juga memberikan toleransi pembayaran untuk pelanggan yang terkena dampak krisis air. Pelanggan tinggal melaporkan ke pihak pelayanan bahwa air dari PDAM tidak mengalir.
"Pelanggan tinggal melapor ke pelayanan di masing-masing wilayahnya baik di Kota Cimahi maupun Kabupaten Bandung Barat. Pelanggan tinggal membuat surat permohonan terkait hal itu. Sehingga kami bisa mengeluarkan kebijakan tertentu untuk pelanggan yang terdampak krisis air," ujar Nana.
Artikel ini telah tayang di http://jabar.tribunnews.com/2018/10/23/wilayah-selatan-cimahi-mengalami-krisis-air-pdam-tirta-raharja-berikan-toleransi-pembayaran.
Penulis: Hilman Kamaludin
Editor: Yongky Yulius